Confident and Arrogant

This is a clone of a nice article written by Jennie ("Be one in a million, not of a million")

...

In certain cultures, acknowledging how special we are is oftentimes considered pompous and arrogant. There is, on the other hand, a thin line between being “confident” and being “arrogant.” In most Asian countries, it is always preferred to keep a low-key profile and not to outshine others. There is an Indonesian adage that says, “The higher you have become, the more you need to bow down.”

Sure, it makes a lot of sense because there is no doubt humility will go a long way, even in this highly wired modern world. Still, many people misunderstood it as “lowering ourselves as low as others or lower than others, so we do not threaten other people by being ourselves.” That is a total misconception.

The fine line between being “confident” and being “arrogant” is an awareness of self and how one relates to the environment. A confident person accepts accolades with grace, strives to better themselves and their surroundings with dignified efforts. They do not take things, either tangible or intangible, from others. They know where they stand and how to get where they are heading in life. An arrogant person behaves differently: they do not accept things with grace, even take things that do not belong to them, and tend to belittle others in order to elevate themselves.

One thing that we should not forget as special beings is that we are all born with multiple intelligences. According to Howard Gardner, there are at least eleven types of intelligence:

1. Linguistic intelligence
2. Logical-mathematical intelligence
3. Spatial intelligence
4. Bodily-kinesthetic intelligence
5. Musical intelligence
6. Naturalistic intelligence
7. Interpersonal intelligence
8. Intrapersonal intelligence
9. Spiritual intelligence
10. Existential intelligence
11. Moral intelligence

What we need to be aware here is that everybody has a concoction of special intelligences. We all have our strong and weak traits. Simply do not focus on what you do not have, but instead hone whatever you have at hand. I personally prefer, however, focusing on what I can do best because that is my “niche” in the world. Whatever is easy for me might not be that easy for other people, which is awesome.

....

(read more)

Konstruksi portfolio reksa dana Indonesia

Cuma suatu usulan.

Suatu portfolio investasi dapat direalisasikan cukup dengan menggabungkan beberapa reksa dana ke dlm suatu portfolio setting yang dikonstruksikan sesuai dengan risk profile investor. Logikanya adalah reksa dana itu sendiri sudah merupakan suatu portfolio terdiri dari beberapa saham dan/atau obligasi.

Kelemahan reksa dana di Indonesia adalah pengkategoriannya yang masih umum sbb: reksa dana saham, fixed income, campuran, pasar uang dan indeks. Idealnya bagi investor di Indonesia, mereka paling tidak harus mampu membedakan reksa dana mana yang berada dlm konteks Indonesia, negara2 berkembang lainnya dan negara2 maju spt Australia, US, Jepang dan US. Pasar modal tiap negara atau regional pada kenyataannya memiliki tingkat return dan risiko yang berbeda. Dengan demikian, konstruksi portfolio bisa dibangun sesuai dengan profil risiko masing2 klien.

Risk profile seorang investor dapat dikategorikan sbb: defensive, conservative, balanced, growth dan aggressive. Sementara pembagian kelas asset dapat dipisahakan menjadi income asset dan growth asset. Income asset terdiri dari cash dan fixed income (obligasi). Growth asset terdiri dari: property dan shares (saham).

Berkaitan dengan profil risiko, biasanya orang muda memiliki risk profile growth dan aggressive dan orang tua cenderung balanced, conservative dan defensive. Rangka waktu (jangka pendek atau jangka panjang), toleransi return dan tujuan keuangan juga menentukan risk profile seseorang.

Ringkasan kategori asset dalam portfolio yang disusun berdasarkan tingkat return dan risiko adalah sbb:

Income asset:
1. cash: deposito US Dollar
2. cash: deposito Rupiah
3. reksa dana fixed income negara maju: Australia, US, Eropa, Japan, Singapore, HK
4. reksa dana fixed income Asia: China, Taiwan, Korea, Malaysia
5. reksa dana fixed income Indonesia

Growth asset:
6. reksa dana properti Indonesia
7. reksa dana saham negara maju: Australia, US, Eropa, Japan, Singapore, HK
8. reksa dana saham Asia: China, Taiwan Korea, Malaysia
9. reksa dana saham Indonesia

Reksa dana 9 menunjukkan investasi yang paling tinggi tingkat risikonya, tapi paling tinggi juga tingkat returnnya. Pembagian ini mungkin akan didukung para ekonom krn memang kenyataannya demikian. Investasi property di Indonesia mungkin bisa didebatkan lebih berisiko dari pada investasi saham negara maju.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, silakan kunjungi website MSCI-Barra untuk melihat tingkat return per negara atau regional.

Usulan konstruksi portfolio

Usulan konstruksi portfolio ini dibuat berdasarkan pengalokasian strategis (strategic asset allocation) dan masih dapat dimodifikasi dalam pengalokasian teknis (technical asset allocation) sesuai dengan kondisi pasar modal domestik dan internasional serta kecenderungan kurs Rupiah terhadap mata uang asing.


Defensive Portfolio

Income asset: 90%
1. deposito USD = 5%
2. deposito IDR = 5%
3. RD fixed income negara maju = 40%
4. RD fixed income Asia = 20%
5. RD fixed income Indonesia = 20%

Growth asset: 10%
6. RD properti Indonesia = 5%
7. RD saham negara maju = 5%
8. RD saham Asia = 0%
9. RD saham Indonesia = 0%


Conservative Portfolio

Income asset: 70%
1. deposito USD = 3%
2. deposito IDR = 2%
3. RD fixed income negara maju = 25%
4. RD fixed income Asia = 20%
5. RD fixed income Indonesia = 20%

Growth asset: 30%
6. RD properti Indonesia = 10%
7. RD saham negara maju = 10%
8. RD saham Asia = 5%
9. RD saham Indonesia = 5%


Balanced Portfolio

Income asset: 50%
1. deposito USD = 0%
2. deposito IDR = 5%
3. RD fixed income negara maju = 15%
4. RD fixed income Asia = 15%
5. RD fixed income Indonesia = 15%

Growth asset: 50%
6. RD properti Indonesia = 10%
7. RD saham negara maju = 20%
8. RD saham Asia = 10%
9. RD saham Indonesia = 10%


Growth Portfolio

Income asset: 30%
1. deposito USD = 0%
2. deposito IDR = 5%
3. RD fixed income negara maju = 5%
4. RD fixed income Asia = 5%
5. RD fixed income Indonesia = 15%

Growth asset: 70%
6. RD properti Indonesia = 15%
7. RD saham negara maju = 15%
8. RD saham Asia = 15%
9. RD saham Indonesia = 25%


Aggressive Portfolio

Income asset: 10%
1. deposito USD = 0%
2. deposito IDR = 0%
3. RD fixed income negara maju = 0%
4. RD fixed income Asia = 5%
5. RD fixed income Indonesia = 5%

Growth asset: 90%
6. RD properti Indonesia = 15%
7. RD saham negara maju = 20%
8. RD saham Asia = 25%
9. RD saham Indonesia = 30%


Ketersediaan reksa dana macam ini

Mungkin ketersediaan reksa dana macam ini masih menjadi isu utama di bisnis reksa dana Indonesia. Namun, saya yakin peningkatan pengetahuan investasi kelas menengah Indonesia akan mendorong manajer investasi yang berdomisili di Indonesia untuk menciptakan produk reksa dana yang lebih kreatif dan menunjang pembentukan model portfolio di masa mendatang.

Daftar lengkap reksa dana Indonesia dapat ditemui di website Bapepam.

Update 1

Baru mendapat konfirmasi dari John D Item, CFA bahwa:

Industri reksadana saat ini hanya boleh investasi instrumen luar negeri maksimum 15% dari total portofolio. Oleh karena itu, penggunaan reksadana lokal untuk analisa alokasi aset domestik maupun internasional saat ini belum relevan.


Kalau begitu, kreatifitas manajer investasi lokal masih terbatas dan reksa dana asing (yang dikelola manajer investasi Singapore misalnya) mungkin masih belum boleh dijual di Indonesia.

Hal ini memberi kesan bahwa portfolio investasi reksa dana di Indonesia pada dasarnya aggressive, atau paling tidak growth atau balanced. Bagaimana nasib para orang tua dengan portfolio defensive atau conservative?


Update 2

Ada pertanyaan kritis yg bagus dari Bahar, Indonesian hedge fund manager yg berdomisili di Singapur, di blog-nya. Kenapa di blog-nya? Krn saya me-link post ini ke comment-nya. Fair enough :)

Pertanyaannya:
Angka2 yang muncul di ” konstruksi portfolio RD Indonesia” berdasarkan apa bung Anymatters? Some Markowitz based optimisation?


Jawaban saya:
thanks bung iHedge. keliatannya Prof Roger Ibbotson dr Morningstar yg mengembangkan model alokasi aset itu msh berkiblat ke teori Markowitz deh.

angka2 itu saya ambil dr model portfolio-nya Morningstar NZ yg didistribusikan ke fin adviser (maaf hasil risetnya tdk bisa dishare) dan saya modifikasi sendiri sesuai dgn situasi Indonesia. dimana komponen asset class-nya saya rate berdasarkan tingkat return indeks per negara/regional di website MSCI-Barra.

proporsi asset class antara income-growth menggunakan alokasi aset strategik (blm taktikal), yaitu defensive (90-10), conservative (70-30), balanced (50-50), growth (30-70) dan aggressive (30-70).

mengenai produk2 apa saja dlm komponen asset class tsb, saya belum bisa recommend. mungkin nanti kalo pulang ke Jkt, bisa buat ide usaha :)

tapi kalo ada waktu, saya mau riset produk2 RD yg di-archive di website Bapepam. kalo ada waktu.

mungkin Morningstar Singapore sdh watch RD Indonesia dan memiliki konstruksi model portfolio RD di Indonesia. cek aja, alamatnya 80 Raffles Place, Level 35, Unit 35-06, 048624 UOB Plaza 1, Singapore, +65 6530 6402.

Perhitungan premi asuransi yang sophisticated



Screenshot di atas adalah contoh perhitungan premi asuransi jiwa dari sebuah perusahaan asuransi global yang bekedudukan di NZ. Tiap perusahaan asuransi jiwa di sini menyediakan quotation software yang didistribusikan ke financial adviser dan di-update tiap semester atau triwulan.

Perhitungan premi di Indonesia saya lihat terlalu sederhana dan terpaket sehingga nasabah tidak dapat menikmati manfaat asuransi secara purpose-driven dan membandingkan preminya dengan perusahaan2 asuransi lain.

Kenapa perusahaan asuransi di Indonesia tidak menyewa programmer membangun software semacam ini? Nasabah tentu akan merasa puas apabila perhitungan premi lebih transparan. Kelihatannya bisnis asuransi di Indonesia belum dijalankan sebagaimana mestinya

Input paling penting selain nama lengkap adalah tanggal lahir (umur), jenis kelamin, status perokok dan jenis pekerjaan. Karena input ini menjadi variable2 utama dalam penentuan premi.

Asuransi jiwa biasanya terbagi 4 macam: proteksi jiwa, proteksi trauma (critical care), proteksi kecacatan dan proteksi pendapatan.

Proteksi Jiwa (life protection)



Sum insured atau jumlah pertanggungan boleh ditentukan oleh nasabah sendiri. Makin besar jumlahnya, jelas makin besarlah preminya. Tipe premium bisa stepped (bertahap) atau level (rata). Stepped premium maksudnya preminya bertambah tiap tahunnya krn umur bertambah sementara level premium itu diratakan. Level biasanya lebih besar dr stepped. Kalo ditik CPI (inflasi) berarti jumlah pertanggungan akan di-index sesuai inflasi di masa depan.

Proteksi Trauma (critical care)



Trauma atau critical care adalah pertanggungan lump-sum yang diberikan sekaligus kalau nasabah sakit berat tapi tidak sampai meninggal, seperti kena kanker, serangan jantung atau stroke. Bukan medical insurance (asuransi kesehatan) loh, krn itu digunakan untuk membayar biaya pengobatan dan rumah sakit sementara proteksi trauma diberikan begitu saja tanpa mempersoalkan untuk diapakan uangnya. Contohnya, seorang klien yang baru terkena stroke menggunakan klaim dari asuransi kesehatan untuk membayar biaya perawatan dan rumah sakit sementara menggunakan klaim dari proteksi trauma untuk jalan2 ke luar negeri dan/atau membeli kapal boat.

Proteksi Kecacatan (total and permanent disability/TPD)



Sama dengan proteksi trauma dibayar lump-sum, tapi nasabah tersebut dalam hal ini mengalami cacat tubuh atau sesuatu hal yang membuat dia tidak mampu melakukan aktifitas dan pekerjaan seperti biasanya. Ada dua pilihan type TPD: any occupation (pekerjaan apa saja) dan own occupation (pekerjaan sendiri). Contoh any occupation adalah Ahmad seorang pilot pesawat tapi setelah cacat berubah profesi jadi guru teori pilot, sementara dalam own occupation dia harus tetap menjadi pilot. Premi any occupation lebih murah dari own occupation.

Proteksi Pendapatan (income protection/IP)



Sama seperti TPD, tapi yang ini berkaitan dengan tingkat gaji dan dibayar secara regular. Hitungan standardnya adalah biaya pertanggungan = 75% dari gaji yang biasa diterima. Waiting period 4 minggu artinya nasabah harus menunggu 4 minggu setelah gajinya terhenti sebelum dia mendapat tanggungan proteksi pendapatan. Premi tentunya akan lebih murah jika waiting periodnya 8 minggu, makin lama tunggunya makin murah preminya.



Financial adviser yang baik

Seorang financial adviser yang baik akan menyarankan proteksi yang mana saja yang perlu diambil oleh seeorang klien sesuai dengan situasi keuangan dan kebutuhan masing2. Bahkan, seorang adviser akan meng-quote dari 2 atau 3 perusahaan asuransi yang memiliki rating paling tidak A- untuk perbandingan dan mengambil yang paling cost-effective (murah) untuk disarankan ke klien. Jadi ada kemungkinan proteksi2 tersebut terbagi di dua perush asuransi yang berlainan.

Untuk melihat perbanding premi antara laki-laki dan perempuan dengan tingkat umur yang berbeda silakan baca "Male, smoker and older matter".

Bulan January nanti saya akan me-launch website untuk financial modelling yang mungkin issue asuransi akan juga dicover.

The Smartest Province of Indonesia

After winning the legitimate local own statutes, now she becomes the smartest province of the Republic of Indonesia.

Why other provinces can't follow this?

source from BKPM >>>

George Soros to invest in oil palm sector in Aceh

Andi Haswidi, The Jakarta Post, Jakarta

One of the world's best-known fund managers, George Soros, plans to invest in the oil palm plantation sector in Nanggroe Aceh Darussalam, its governor, Irwandi Yusuf, said Thursday after meeting with Soros in New York recently.

"He said that he was interested in developing an oil palm plantation of about 20,000 hectares during the first stage. This kind of investment could feed around 2,500 families in Aceh," Irwandi said as reported Thursday by Antara.

The governor could not put a precise figure on the investment, or the likely timeframe. However, he promised that his administration would work hard to help Soros realize the plan.

Basic Passing in Rugby



As copied from BBC Sport

The more relaxed you are when you catch and pass the ball, the easier the next pass becomes.

STEP ONE

Your number one aim is to pass for the player, rather than at the player.

Hold the ball in two hands with your fingers spread across the seam, with your chest facing forward.

STEP TWO

Sight your target.

Draw the ball back across one hip, keeping your elbows slightly bent, as you turn your chest away from the target.

Sweep the ball off your hip as you swing your hands through an arc, keeping your elbows close to your body.

STEP THREE

Release the ball with a flick of the wrists and fingers.

Follow through with your fingers pointing to the target - chest high in front of the receiver.

Bom chicka wah wah

This AXE or LYNX ad is taken from here.

banner

Btw, I'm not sure if the other short versions of AXE/LYNX commercials are actually played in Indonesia. Here's some YouTube links: BCWW-dad, BCWW-supermarket guy, BCWW-dentist, BCWW-student.

The meaning as quoted from the urban dictionary:

Onimonapia (meaning word that is spelled like a sound) that is supposed to stand for 70's guitar Porn-riff. Usually this is the music that came on when the action was just about to get started. It has been used in a subcultural context to denote any porn-like or pornified situation.

Being a sound, it could also be spelled several different ways such as: Bow Chicka Bow Wow, Bow Chicka Wow Wow, Wakka Chikka Wakka Chikka, etc.

Your friend picks up an extra large sausage. This is a great time to sing Bom Chicka Wah Wah.

You see a hot guy/girl that you could imagine yourself in a porn with. Also a good time to sing Bom Chicka Wah Wah.


Another version, Dj Smiths Vs. Markanera (Feat. Dundika)

banner

Yeah, it's Hungary.

Desired weekend

Friday evening, with friends playing pool and having Steinlager stubbies.

Saturday morning, going to city center with family, brunch with big breakfast and Flat White.
Saturday afternoon, lawn mowing.
Saturday evening, family dinner-out. Back home, with wife having Pinot Noir, assumed our Kezia slept already.
Saturday late evening, watching All Blacks in Rugby World Cup or any other interesting matches. Steinlager or Pinot Noir is optional.

Sunday morning, church.
Sunday afternoon, at home, barbeque lunch at the backyard and playing with Kezia. Blogging is optional. Flat White is optional.
Sunday evening, watching a couple of DVDs. Steinlager or Pinot Noir is optional.

So, it's about Flat White, Pinot Noir and Steinlager.

Powered by Blogger.